Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna untuk Percepat Pemberdayaan Masyarakat Desa

0
2507

“Salah satu dari program Kementerian Desa adalah one village one product. Karena itu, pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) sangat dibutuhkan”, ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur, Agus Wahyudi, dalam Rapat Koordinasi Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna, Senin malam (23/4), di Malang.

Menurut Agus, Pendayagunaan TTG merupakan salah satu cara untuk mempercepat pemberdayaan masyarakat. Karena itu, Agus meminta para peserta yang terdiri dari Tenaga Ahli P3MD serta Dinas PMD di 38 Kabupaten/Kota untuk menggali potensi dan TTG yang bermanfaat untuk masyarakat desa. “Saling koordinasi seluruh lini. Desa harus lebih kaya dari kota,” pintanya.

Agus mengatakan, bahwa Dana Desa juga harus digunakan untuk pendayagunaan TTG. Agus mencontohkan packaging beras dan gula. Katanya, jangan sampai desa-desa hanya mengirimkan beras dan gula ke kota tanpa dikemas dengan baik. “Beras dan gula jika dipacking, kembali ke desa harganya bisa 5 kali lipat,” ucapnya.

Ari Wisada PM., Kepala Seksi Pemanfaatan TTG DPMD Kabupaten Bondowoso, mengatakan, sangat antusias dengan Rakor Pendayagunaan TTG ini. “Rakor demikian ini penting untuk diintesifkan. Dari forum ini, kita bisa saling bertukar informasi”, ungkapnya.

Ari juga mengatakan, hal penting yang bisa diperoleh para peserta adalah pertukaran spirit dan motivasi dalam mengembangkan TTG. Karena menurutnya, praktik baik dalam pengembangan TTG di setiap kabupaten/kota tidaklah sama.

“Jika kita difasilitasi forum seperti ini, maka setiap praktik baik Pendayagunaan TTG ini bisa direplikasi kabupaten lain yang memiliki ketertarikan”, jelasnya.

Tapi lebih dari itu, lanjut Ari, TTG yang akan diterapkan harus dibutuhkan oleh masyarakat, agar memiliki impact. Karena jika tidak, maka TTG yang dikembangkan tidak akan bermanfaat.

Tenaga Ahli TTG Kota Batu, Zamroni, mengatakan, dalam rangka membawa kebermanfaatan Pendayagunaan TTG, maka semua elemen masyarakat juga harus dilibatkan.

“Itu karena masyarakat yang tahu kebutuhannya. Dengan cara apa? Setiap musyawarah desa, masyarakat harus berpartisipasi aktif. Dari sanalah, perencanaan berkualitas itu akan terwujud”, jelasnya.

Rakor Pendayagunaan TTG kali ini diikuti oleh Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) dari 29 Kabupaten/Kota serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dari 38 Kabupaten/Kota. (Andiono)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here