Upaya Desa Gagah Melawan Covid-19

0
682

Pamekasan – Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda dunia tidak dianggap remeh oleh Pemerintah Desa Gagah, Kadur, Pamekasan. Terbukti, Hendra Budi Krisna, kepala desa setempat mengupayakan beberapa langkah guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Hendra menuturkan, di antara upaya penanganan Covid-19, Pemerintah Desa Gagah melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada warga melalui forum pertemuan desa dan pertemuan-pertemuan kemasyarakatan lainnya di tingkat dusun.

“Sedangkan untuk penanganannya, kami melakukan
penyemprotan disinfektan secara berkala di setiap dusun, ada juga pembagian masker gratis, hand saniteazer bagi warga. Kami juga menyiapkan tempat cuci tangan di tempat umum,” ujar Hendra, Minggu (9/8), di kantornya.

Tidak hanya itu, Hendra juga mengaku, 372 KK di desanya sebanyak 31 KK menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), 55 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), 42 KK penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), 116 KK menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan 4 KK penerima Jaring Pengaman Sosial (JPS) provinsi.

“Jadi, sisanya ada 124 KK. Yang 124 ini tidak menerima bantuan, karena masuk kategori keluarga menengah ke atas,” imbuhnya.

Sampai saat ini, Desa Gagah mencairkan BLT Dana Desa (DD) sebanyak empat kali, tercatat sejak bulan April sampai Juli kepada 31 KPM senilai Rp55.100.000.

Sebagai upaya pemulihan sektor ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah desa setempat melaksanakan Padat Karya Tunai Desa (PKTD), yakni melibatkan warga yang kurang mampu dalam program desa dengan yang layak.

Pasca perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) 2, tutur Hendra, postur APBDesa dibagi menjadi tiga: 40% pertama terserap untuk pekerjaan fisik, modal Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), dan penanganan Covid-19. Sedangkan 40% APBDesa kedua teranggarkan untuk pekerjaan fisik, penanganan Covid-19, BLT DD tahap pertama dan kedua, modal BUM Desa. Dana 20% terakhir teranggarkan untuk PKTD, pengadaan masker bekerjasama dengan BUMDesa bersama masyarakat pengrajin dan usaha hortikultura BUMDes bekerjasama dengan petani.

Usaha BUM Desa yang berjalan selama ini, menurut Hendra, ialah usaha agrobisnis berupa budidaya hortikultura. Usaha ini, lanjutnya, mengoptimalkan Tanah Kas Desa (TKD) seluas _+15 Ha. Dengan modal awal 50 juta, BUM Desa masih mampu menggarap sekitar dua hektar budidaya tomat dan lombok.

Lebih lanjut, usaha budidaya tomat, kata Hendra, panen empat ton tomat, satu ton cabe dan 1,5 ton terong. Hasil panen tersebut dipasarkan di pasar induk dan pasar lokal di Pamekasan-Sumenep.

“Unit usaha lain yang sedang dirintis selama ini adalah pembuatan kue dan camilan, kerajinan anyaman (tikar dan besek), pelatihan rias manten dan rias tumpeng,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here